Sejarah tanaman pangan mencakup perkembangan penanaman dan pemanfaatan berbagai jenis tanaman untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia. Berikut adalah garis besar sejarah tanaman pangan dari masa prasejarah hingga era modern:
Zaman Prasejarah
Era Paleolitik (2,5 juta – 10.000 SM):
- Manusia purba mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan liar.
- Tidak ada bukti pertanian atau penanaman tanaman pangan secara terorganisir.
Era Neolitik (10.000 – 4.000 SM):
Revolusi Pertanian Neolitik: awal mula domestikasi tanaman
dan hewan.
- Mulai ditemukan praktik bercocok tanam di berbagai wilayah dunia, seperti Timur Tengah (Fertile Crescent), Tiongkok, dan Amerika Tengah.
- Tanaman yang mulai dibudidayakan termasuk gandum, jelai, kacang-kacangan, dan jagung.
Peradaban Kuno
Mesopotamia (4000 – 3500 SM):
- Pengembangan sistem irigasi untuk meningkatkan produksi tanaman.
- Gandum dan jelai menjadi tanaman utama.
Mesir Kuno (3000 – 500 SM):
- Penggunaan irigasi dari Sungai Nil untuk menanam gandum, jelai, lentil, dan bawang.
- Penggunaan teknologi pertanian seperti bajak sederhana.
Peradaban Indus (2500 – 1500 SM):
- Penanaman padi, gandum, dan kapas.
- Sistem irigasi yang maju.
Tiongkok Kuno (2000 – 221 SM):
- Pengembangan teknik budidaya padi di ladang basah.
- Penanaman kedelai, millet, dan teh.
Mesoamerika (2000 SM – 1500 M):
- Budidaya jagung, kacang-kacangan, dan labu.
- Teknik pertanian seperti chinampa (ladang terapung) di peradaban Aztek.
Abad Pertengahan hingga Abad Pencerahan
Eropa Abad Pertengahan (500 – 1500 M):
- Sistem pertanian feodal dengan rotasi tanaman tiga tahunan (three-field system).
- Penggunaan bajak berat dan hewan ternak untuk membajak ladang.
Revolusi Pertanian Inggris (1700-an – 1800-an):
- Inovasi dalam teknik pertanian seperti rotasi tanaman empat tahunan (Norfolk four-course rotation).
- Pengenalan tanaman baru seperti kentang dan jagung dari Amerika.
Era Modern
Revolusi Industri (1760 – 1840):
- Mekanisasi pertanian dengan penggunaan mesin-mesin seperti bajak besi dan mesin pemanen.
- Peningkatan produktivitas pertanian secara signifikan.
Abad ke-20 (1900-an):
Revolusi Hijau (1960-an – 1980-an): Pengenalan varietas
tanaman unggul, penggunaan pupuk kimia, dan pestisida.
- Peningkatan produksi pangan global dan pengurangan kelaparan di beberapa wilayah dunia.
Abad ke-21:
- Teknologi bioteknologi dan rekayasa genetika menghasilkan tanaman transgenik (GMO).
- Pengembangan pertanian berkelanjutan dan organik untuk mengatasi isu lingkungan.
- Digitalisasi pertanian dengan penggunaan sensor, drone, dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Kesimpulan
Sejarah bidang tanaman pangan mencerminkan evolusi teknologi
dan praktik pertanian dari masa prasejarah hingga era modern. Setiap periode
memiliki inovasi dan tantangan tersendiri, yang semuanya berkontribusi pada
peningkatan produksi pangan dan keamanan pangan global.
